Dalam
kelangsungan perkembangan dan pertumbuhan anak didik, berbagai pelayanan di
selenggarakan. Masing-masing pelayanan itu memiliki peran yang sangat berguna
dan bermanfaat untuk memperlancar dan memberikan beak positive dalam proses
perkembangan anak didik, khususnya dalam bidang tertentu yang menjadi fokus
pelayanan yang dimaksud. Sebagai contoh peran guru dalam pelayanan pendidikan
adalah mengajar, mendidik dan membimbing para siswa untuk memperoleh ilmu yang
bermanfat dan dapat menggapai cita-cita yang di inginkan.
Seperti halnya
pada pelayanan bimbingan konseling, konselor dalam hal ini guru BK berperen
dalam upaya pemberian bantuan terhadap siswa agar bisa berkembang secara
mandiri dan dapat menyelesaikan permasalahanya yang sedang dihadapi. Dengan
adanya pelayanan bimbingan konseling, siswa dapat memperoleh keuntungan.
Kegunaan, manfaat , keuntungan, atau jasa yang diperoleh dari adanya suatu
pelayanan merupakan hasil dari terlaksananya fungsi pelayanan tersebut. Dengan demikian
peran bimbingan konseling dapat diketahuai dengan melihat fungsi –fungsi
pelayanan bimbingan konseling seperti yang ada di bawah ini:
1.
Fungsi
pemahaman
2.
Fungsi
pencegahan
3.
Fungsi
pengentasan
4.
Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan.
Peran bimbingan
konseling di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah. Bimbingan konseling yang
sebenarnya paling memiliki peran dalam pemeliharaan pribadi siswa, ditempatkan
dalam konteks tindakan-tindakan yang menyangkut disipliner siswa. Memanggil,
memarahi, menghukum adalah proses yang dianggap menjadi lebel bimbingan
konseling di banyak sekolah. Dengan kata lain bimbingan konseling di posisikan
sebagai musuh bagi siswa yang bermasalah.
Namun ketika
merujik pada fungsi- fungsi yang ada dalam layanan bimbingan knseling,
bhwasanya bimbingan konseling memiliki peran sebagai berikut:
Bimbingan
koseling berperan dalam mendampingi siswa dalam bebrapa hal, yaitu:
dalam
perkembangan beljar di sekolah
1.
Mengenal didri
sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka.
2.
Menentukan
cita-cita dan tujuan dalam hidupnya serta menyusun rencana tujuan –tujuan
tersebut.
3.
Mengatasi
masalah pribadi yang menggangu belajar di sekolah.